A. Anatomi dan Fisiologi Pankreas
1. Anatomi Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ retroperitoneal berupa kelenjar dengan
panjang sekitar 15-20 cm pada manusia. Berat pankreas sekitar 75-100 g pada dewasa, dan 80-90% terdiri dari jaringan asinar eksokrin. Pankreas
terbentang dari
atas sampai
ke lengkungan besar dari
perut dan biasanya dihubungkan oleh
dua saluran ke duodenum
terletak pada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum sehingga
termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil kaudanya yang terletak dalam
ligamentum
lienorenalis. Strukturnya lunak dan
berlobulus
(Williams, 2013)
Gambar 2.1. Anatomi Pankreas
( Williams, 2013)
Gambar 2.2 Pankreas
pada potongan transversal ( Williams, 2013)
Pankreas dapat dibagi ke dalam empat bagian :
a. Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas di
kiri di belakang arteri
dan
vena mesenterica superior serta dinamakan Processus
Uncinatus.
b.
Collum Pancreatis, merupakan bagian pankreas yang mengecil dan menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatic terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat di percabangkannya arteria
mesenterica superior dari aorta.
c. Corpus Pancreatis,berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga
d. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.
Vaskularisasi
1. Arteri
a. A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )
b. A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)
c. A.pancreatica magna dan
A.pancretica caudalis dan
inferior cabang A.lienalis
2. Vena
Vena yang sesuai dengan arterinya mengalirkan darah ke sistem porta
a. Vena splenic
b. Vena mesentric inferior
c. Vena mesentric superior
Inervasi dan Aliran Limfatik
Inervasi
kanker pankreas berasal dari serabut-serabut saraf simpatis
(ganglionseliaca) dan parasimpatis (vagus). Kelenjar limfe terletak di sepanjang
arteri yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci dan mesenterica superior.
Duktus Pankreatikus
a. Ductus
Pancreaticus
Mayor
(Wirsungi)
Mulai
dari
kauda dan berjalan
di
sepanjang kelenjar menuju ke kaput,
menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars
desendens duodenum di
sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus choledochus
membentuk papilla duodeni
mayor Vateri. Kadang-kadang
muara ductus pancreaticus
di
duodenum terpisah dari ductus choledochus.
b. Ductus Pancreaticus
Minor
(Santorini)
Mengalirkan getah
pankreas
dari bagian atas kaput pankreas
dan kemudian
bermuara ke duodenum sedikit di
atas muara
ductus
pancreaticus pada papilla duodeni minor.
c. Ductus Choledochus
et Ductus Pancreaticus
Ductus choledochus
bersama dengan
ductus pancreaticus bermuara kedalam suatu rongga, yaitu ampulla hepatopancreatica (pada kuda). Ampulla ini terdapat di dalam suatu tonjolan
tunica mukosa duodenum, yaitu papilla duodeni major. Pada ujung papilla itu terdapat muara ampulla (Richard S.Snell, 2000).
2. Fisiologi pankreas
1. Sebagai eksokrin, menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim- enzim pencernaan seperti enzim amilase
pankreas, enzim-
enzim proteolitik, dan lain-lain.
2. Sebagai endokrin menghasilkan hormon insulin, glukagon, somatostatin dan polipeptida pankreas.
0 komentar:
Posting Komentar